J.P. Morgan memproyeksikan harga rata-rata emas
akan mencapai $5.055 per ons pada kuartal keempat tahun 2026, dengan potensi target
yang lebih tinggi hingga $6.000
per ons pada tahun 2028.
Bank
investasi tersebut tidak secara spesifik menyebutkan target harga tunggal
$5.500 untuk tahun 2026, tetapi angka tersebut berada dalam kisaran skenario
bullish atau target jangka panjang dari beberapa analis lain atau proyeksi internal J.P.
Morgan.
Faktor-faktor utama di
balik pandangan bullish J.P. Morgan meliputi:
Siklus
Pemotongan Suku Bunga The Fed: J.P. Morgan
melihat potensi kenaikan harga emas lebih lanjut seiring pasar memasuki siklus
pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang cenderung mengurangi biaya
peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Permintaan
Bank Sentral yang Kuat: Pembelian emas
oleh bank sentral global, terutama dari pasar negara berkembang, diperkirakan
akan tetap tinggi sebagai bagian dari strategi diversifikasi cadangan mereka
dari dolar AS.
Kekhawatiran
Geopolitik dan Inflasi: Ketidakpastian
geopolitik, kekhawatiran stagflasi, dan lindung nilai terhadap penurunan nilai
mata uang yang lebih luas juga mendukung daya tarik emas sebagai aset
"safe haven".
Diversifikasi
Dolar AS: J.P. Morgan mengamati bahwa pemegang aset AS dari
luar negeri secara bertahap mengalihkan alokasi kecil ke emas sebagai bagian
dari diversifikasi portofolio, bukan sebagai dedolarisasi secara penuh.
Secara keseluruhan, J.P. Morgan mempertahankan pandangan yang
sangat optimistis terhadap emas dan menyarankan agar logam mulia tersebut
dipandang dalam cakrawala investasi multi-tahun.






